Rabu, 15 Oktober 2014

Hary Tanoe Ajak Mahasiswa UMM Geluti Ekonomi Kreatif

MEMOTIVASI: CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat berbagi pengalamannya di dunia bisnis kepada seluruh mahasiswa serta memberi motivasi untuk menjadi orang yang kreatif (10/10).
LEBIH dari 500 aktivis mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang terdiri dari pimpinan organisasi intra mulai dari tingkat universitas hingga jurusan, demikian pula unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan Lembaga Semi Otonom (LSO), mendapat kesempatan berdialog dengan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo tentang ekonomi kreatif pada pembukaan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM), Jumat (10/10) di UMM Dome.
      Kehadiran Hary Tanoe didasari atas kiprahnya yang di usia muda telah melanglang buana dalam bisnis nasional maupun internasional. Karena itu, menurut Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy MAP, Hary Tanoe dipandang bisa menjadi role model anak muda sukses yang bisa menginspirasi aktivis mahasiswa UMM.

      Lebih dari itu, lanjut Rektor, ayah Hary Tanoe, yaitu Ahmad Tanoesoedibjo adalah salah satu pendiri Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang sangat dekat dengan Muhammadiyah. “Jadi kehadiran mas Hary di UMM ini hanya meneruskan tradisi ayahnya saja,” ungkapnya. Membenarkan ungkapan Rektor, Hary Tanoe mengakui, bahwa sewaktu ia masih kecil rumahnya sering menjadi tempat pengajian Muhammadiyah.
      Dalam paparannya, Hary berulangkali mengajak mahasiswa UMM agar terlibat dalam ekonomi kreatif. Bagi dia, ekonomi kreatif adalah bisnis yang paling menarik dan menjanjikan, karena hanya dengan modal yang sedikit, bisa mendapatkan nilai tambah yang berkali-kali lipat. “Yang terpenting dari ekonomi kreatif adalah skill dan kreativitas, dan saya yakin mahasiswa sudah memiliki modal tersebut,” ujar peraih gelar Master of Business Administration dari Ottawa University, Kanada ini.
CINDERAMATA: Rektor UMM (kanan) memberikan cinderamata sebagai kenang-kenangan dari Universitas Muhammadiyah Malang kepada CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (10/10).
       Beberapa bisnis yang bisa menjadi lahan ekonomi kreatif, kata Hary, di antaranya yaitu karya lukis, film, video, fashion, animasi, demikian pula segala hal yang berkaitan dengan internet. Bahkan menurutnya, ekonomi kreatif bisa masuk dalam setiap lini maupun bidang studi.
      Ajakan Hary itu dilatari oleh situasi Indonesia yang ia pandang memiliki potensi yang berserakan, namun tidak diimbangi dengan jumlah entrepreneur yang memadai. Ia mengatakan, untuk menjadi negara maju, setidaknya jumlah  entrepreneur harus mencapai dua persen, sementara Indonesia angkanya masih jauh di bawah itu. “Karena itu, ini kesempatan bagi mahasiswa UMM untuk masuk dalam wilayah itu, selain bisa meningkatkan perolehan pajak, sekaligus bisa memperluas lapangan kerja,” papar Ketua Persatuan Indonesia (Perindo) ini.
      Di UMM sendiri, sebenarnya nuansa entrepreneurship sudah sangat terasa, di antara terlihat dari banyaknya unit bisnis yang didirikan UMM, di antaranya yaitu Hotel UMM Inn, Rumah Sakit UMM, Pom Bensin UMM, Taman Rekreasi dan Sengkaling Food Festival, bengkel mobil dan motor, dan masih banyak lagi. Selain itu, UMM juga selalu mendukung mahasiswanya untuk mengembangkan wirausaha kreatif selagi kuliah, di antaranya melalui gelaran Pesta Wirausaha Mahasiswa yang diadakan tahunan.
      Lebih lanjut, ke depan, Hary menyebut bahwa MNC Group siap bekerjasama dengan UMM, baik dalam hal magang kerja maupun pengembangan entrepreneurship mahasiswa. Kerjasama UMM-MNC diperkirakan bisa terjaga dengan baik lantaran Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq yang juga hadir pada kegiatan ini merupakan alumni UMM. (han)


 Sumber : umm.ac.id









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar